Rabu, 26 Oktober 2011

Tahapan Menumbuhkan Cinta Kasih

August 8, 2010

Customer Service (CS) : Ya, ada yang bisa saya bantu ?
Pelanggan (P) : Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal CINTA KASIH. Bisakah Anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?
CS :Ya, saya dapat membantu Anda. Anda siap melakukannya?
P : Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dulu ?
CS : Langkah pertama adalah membuka HATI Anda. Tahukan Anda dimana HATI Anda?
P : Ya, tetapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?
CS : Program apa saja yang sedang aktif ?
P : Sebentar saya lihat dulu. Program yang sedang aktif adalah SAKIT HATI.EXE, MINDER.EXE, dan BENCI.COM
CS : Tidak apa-apa. CINTA KASIH akan menghapus SAKIT HATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori Anda, tetapi tidak lama akan tertimpa program lain. CINTA KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYA DIRI.EXE. Tetapi Anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah Anda mematikannya?
P : Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah Anda memandu saya?
CS : Dengan senang hati. Gunakan “Start Menu” dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.
P : Oke, sudah. CINTA KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?
CS :Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI Anda. Apakah Anda melihat pesan tersebut?
P : Ya. Apakah sudah selesai terinstal?
CS : Ya, tapi ingat bahwa Anda hanya punya program dasarnya. Anda perlu menghubungkan HATI yang lain agar dapat efektif mengupgradenya.
P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?
CS: Apa pesannya?
P : ERROR 412- PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT. Apa artinya?
CS : Jangan khawatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal Anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non teknis ini berarti Anda harus men-CINTAKASIH-I mesin Anda sendiri sebelum men-CINTAKASIH-I orang lain.
P : Apa yang perlu saya lakukan?
CS : Dapatkah anda klik pulldown directory yang disebut “PASRAH”?
P : Ya, sudah
CS : Bagus pilih sejumlah file berikut dan salin ke direktori “MY HEART” yaitu MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI KEKURANGAN.TXT. Sistem akan menimpa file konflik dan mulai memperbaiki program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program yang salah tidak muncul kembali.
P : Sudah. Hei! HATI saya terisi sejumlah file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM digandakan ke HATI. Apakah ini wajar?
CS : Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk men-download-nya. Jadi CINTA KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu hal penting lagi.
P : Apa ?
CS : CINTA KASIH adalah freeware. Pastikan Anda memberikannya kepada orang lain yang Anda temui. Mereka akan membagikan ke orang lain dan seterusnya sampai Anda akan menerimanya kembali.
P : Baik, terima kasih atas bimbingannya.

-Copas dari group rumah parenting-

Kisah Bidadari Surga

August 10, 2010

Namanya Aini. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya.
Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa meretas jalan dakwah ini. Seorang muharrik dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa ikhwan sekarang seperti ini ?
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.
Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah. .jazakillah
ummi sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "
Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.
Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir.
Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..
2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini.
" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah.. ."
Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ?
Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan.
Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikaha n yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap...sang ikhwan pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."
Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.
Dia telah menjemput seorang bidadari...
Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya...
Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi....
Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. .
" ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan..."
Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...
Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...
Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."
Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya.... Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin

-dari milis sebelah, semoga bermanfaat-

Senin, 24 Oktober 2011

Buat yang mo Nikah

Imunisasi TT (tetanus toksoid) bertujuan terutama melindungi bayi baru lahir dari kemungkinan terkena kejang akibat infeksi pada tali pusat (tetanus neonatorum), yang merupakan penyakit infeksi yang berakibat fatal. Makanya, dalam peraturan perkawinan, setiap pasangan yang hendak menikah, sang istri diminta untuk imunisasi TT.
Imunisasi ini harus diberikan melalui ibunya, karena janin belum dapat membentuk kekebalan sendiri. Di Indonesia pemberian imunisasi TT dianjurkan dimulai pada pasangan yang hendak menikah atau ibu hamil. Sayang, ada informasi salah mengenai imunisasi ini; ada yang mengatakan sebagai upaya untuk mencegah kehamilan atau dapat menyebabkan kemandulan.
Suntik TT diberikan tidak hanya satu kali. Jika ingin mendapatkan kekebalan seumur hidup, harus disuntik sebanyak 5 kali dg jarak tertentu.
Berikut dapat dilihat waktu pemberian imunisasi TT pada wanita dan manfaat perlindungannya :
TT-1 --> waktu pemberian : sebelum menikah / waktu hamil --> lama perlindungan : tidak ada
TT-2 --> waktu pemberian : 1 bulan setelah TT-1 --> lama perlindungan : 3 tahun
TT-3 --> waktu pemberian : 6 bulan setelah TT-2 --> lama perlindungan : 5 tahun
TT-4 --> waktu pemberian : 1 tahun setelah TT-3 --> lama perlindungan : 10 tahun
TT-5 --> waktu pemberian : 1 tahun setelah TT--4 --> lama perlindungan : 25 tahun/seumur hidup
Jadi, bila wanita usia subur melakukan imunisasi TT-1 dan TT-2, jika dalam waktu 3 tahun ia melahirkan, bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum. Sedangkan bila ia melakukan imunisasi sampai dengan TT-5, ia akan memberi perlindungan selama 25 tahun atau seumur hidup. Imunisasi TT diberikan dengan cara suntikan pada lengan ataupun pantat dan dapat dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan pemerintah, praktek dokter/bidan atau RS swasta.
Pada intinya, suntik TT pranikah itu untuk mengantisipasi kalo abis nikah, langsung hamil, kemudian melahirkannya tidak di RS besar, bidan ato dokter yang mempunyai alat2 steril untuk peralatan melahirkan, biar tidak terjadi tetanus saat pemotongan tali pusar bayi.
Jadi jangan ragu-ragu buat suntik TT, karena itu bukan buat kita saja, tapi juga buat anak2 kita…kan kita wajib memberikan yang terbaik buat anak2 kita :-)
Sebagai tambahan, buat rangkaian persiapan kesehatan pranikah, ada pentingnya juga kita melakukan general check up. Beberapa tes kesehatan yang bisa kita lakukan adalah :
1.golongan darah dan rhesus kita, hal ini untuk memprediksi golongan darah anak kita dan untuk mencegah timbulnya penyakit hemolytic disease of the newborn oleh karena perbedaan rhesus kedua orangtuanya
2.TORCH (untuk mendeteksi keberadaan toksoplasmosis, rubella/campak Jerman, cytomegalo/CMV, dan herpes simpleks -- TORCH ini khusus perempuan sehingga biayanya memang jadi lebih mahal), sehingga bila terdeteksi lebih dini, dapat diobati lebih dini pula.
3. hepatitis B. Karena penderita hepatitis B jika sedang kambuh penyakitnya beresiko untuk menularkan virus Hepatitisnya pada pasangannya melalui hubungan seksual.
4. tes HIV ga ada salahnya. Karena jika kita pernah terkena suntikan jarum / percikan darah yang mengandung virus HIV, kita berisiko untuk tertular virus tersebut…sementara kita tidak pernah tau apakah darah yang terpercik pada kita/jarum yang disuntikkan pada kita benar2 bebas HIV ato tidak. Pemeriksaan ini berguna demi kemaslahatan bersama juga, untuk mencegah penularan kepada pasangan dan keturunannya.
5. Tes kesuburan. Untuk tes kesuburan, tidak harus dilakukan sebelum menikah, menurut saya lebih baik dilakukan setelah menikah, dan dilakukan jika sudah lama menikah, namun tidak kunjung memiliki momongan, mengingat prosedur pemeriksaannya yang kurang nyaman bagi suami maupun istri.
Untuk beberapa pemeriksaan di atas, sebenarnya tidak diwajibkan oleh pemerintah, karena biayanya yang cukup mahal, jadi hukumnya sunnah.. yang diwajibkan bagi pasangan yang hendak menikah saat ini masih terbatas pada imunisasi TT saja.
NB :
Berbicara mengenai general check up, sebenarnya, pemeriksaan yang dapat dilakukan sangat beragam dan dapat sangat mendetail, namun karena efektivitas biaya, ada pemeriksaan2 tertentu yang tidak rutin dilakukan, namun berdasar indikasi saja, seperti EKG, USG, CT Scan maupun MRI.
Melakukan general check up, pada hakekatnya merupakan kewajiban individu masing-masing, demi menjaga kesehatan, dan memenuhi hak tubuh kita…..jadi hendaknya tidak dilakukan pada saat menjelang nikah saja ataupun dengan niatan hanya untuk formalitas atau menggugurkan kewajiban dari pemerintah saja… Hendaknya dilakukan secara berkala, sehingga kita bisa mengetahui kondisi tubuh kita masing2 dan jika ada kelainan, dapat segera terdeteksi dan tertangani secara dini.
Kata imam Asy Syahid Hasan Al Banna
“Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat begitu penyakit terasa mengenaimu. Di samping itu perhatikanlah faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta hindarilah factor-faktor penyebab lemahnya kesehatan”
Wallahu a’lam Bish-shawab

-dari berbagai sumber-

Kisah Bidadari Surga

August 10, 2010

Namanya Aini. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya.

Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa meretas jalan dakwah ini. Seorang muharrik dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.

Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa ikhwan sekarang seperti ini ?

Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.

Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah. .jazakillah
ummi sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "

Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.

Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir.

Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..

2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.

Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini.

" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah.. ."

Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ?

Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan.

Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.

Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikaha n yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.

Tepat setelah ijab kabul terucap...sang ikhwan pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."

Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.

Dia telah menjemput seorang bidadari...

Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya...

Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi....

Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. .

" ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan..."

Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...

Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...

Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."

Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya.... Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin

Tempat Yang Tak Tergantikan

March, 31, 2010

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi,
sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam
surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah
meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak
yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya
merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus
menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan.
Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas
berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu
hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja
sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung
masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku
merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak
menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan
tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah
sumber 'masalah'nya ... sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang
berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung
menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan
pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas
kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

"aYah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah
mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada
orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan
menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi
untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku
menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi
aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan
saya ... Saya minta maaf Ayah ... "

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin
anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan
menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara
tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya
dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan
dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan
kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar
anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibunya yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini,
untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya.
Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman
Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan
buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal....

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang ke rumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di
sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya
di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku
marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam
saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Ayah".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara
"pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah
siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak
punya ibu.....

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke
rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan
menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya
untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan
melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini bulan Ramadhan, dan hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Semarak lebaran mulai Nampak dimana-mana.... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku
sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba
kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya,
tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang
bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya
telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji
untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan
diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah
benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta
maaf : "Maaf, Ayah". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan
alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa
alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong
anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini?
Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk
Ibu.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca..... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak
surat-surat, pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat Ibu untuk waktu yang
lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi
bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru
ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku
mengirimkannya sekaligus".

Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung,
tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, Ibu sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk Ibu, cukup dengan
membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada Ibu. Dan selalu sertakan ibu dalam doa-doamu setiap hari, karena doa anak yang soleh pasti didengar dan dikabulkan Allah. Setelah
mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia
bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas
namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi
penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi
abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Ibuku sayang',

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi
kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak
memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis
dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya,
setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku,
tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat
padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita
berdua, saya rasa. Tapi Bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah Ibu
muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda?
Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka
kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi Ibu, mengapa engkau
tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang
penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari
padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu,
membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga
dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu
dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah
kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan
posisinya.

-dari milis sebelah-